Download lagu KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' Mp3

KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR'

Uploader: Bram Palgunadi

Duration: 29197

Fast Download



Klik kanan dan open LINK new Tab setelah proses convert selesai
Apabila tampil halaman iklan, tutup halaman tersebut Lalu klik kembali Tombol DOWNLOAD MP3/MP4

Deskripsi:

Title: KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR'
Contributing Artist: Bram Palgunadi
Album: KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' - Single
Date: 22 June 2013
Duration: 29197
Type of file: Audio MP3 (.mp3)
Audio Summary: mp3, 44100 Hz, stereo, s16p, 128 kb/s

Perang besar antar saudara, Barata-Yudha akhirnya hampir mencapai ujung bagian terakhirnya. Prabu Suyudana merupakan penguasa Kerajaan Hastina-Pura terakhir yang gugur di medan laga Tegal Kuru Setra. Akhir dari sebuah perjalanan menempuh sejarah kelam kehidupan dan kekuasaan, yang penuh dengan upaya nista untuk merendahkan dan melenyapkan para kerabat Pandhawa. Juga merupakan sebuah usaha sia-sia untuk mempertahankan kekuasaan yang tidak sah. Sebuah kekuasaan yang dicoba dipertahankan dengan segala daya, bahkan dengan mengorbankan banyak saudara, sanak-kadang, keluarga besar, sekutu, dan kekerabatan. Prabu Suyudana dengan segala kesombongannya, akhirnya memetik buah dari hasil perbuatannya. Lenyap dari muka bumi dengan tubuh hancur saat berusaha melawan Radyan Bima-Sena, ksatria Pandhawa yang amat sangat dibencinya.
Prabu Suyudana yang telah kehilangan segalanya, masih juga berkehendak melawan Radyan Bima-Sena. Dan, atas permintaan Sri Kresna, bahkan para kerabat Pandhawa diminta untuk tetap menghormatinya, dengan menyediakan, melengkapi, dan memakaikan pakaian kebesaran seorang panglima perang kepada Prabu Suyudana. Maka majulah Radyan Nakula dan Radyan Sadhewa, yang merupakan kerabat Pandhawa, untuk 'mendadani' Prabu Suyudana musuh besarnya. Sebuah penghormatan yang amat sangat luar biasa dari para kerabat Pandhawa kepada musuh besarnya, yang selama ini telah merendahkan martabat, derajat, dan kehormatan para kerabat Pandhawa. Peristiwa ini, mengajarkan kepada kita semua, sebuah pelajaran kehidupan, budi pekerti yang sangat luar biasa berharga. Bahwa biarpun merupakan musuh, Prabu Suyudana kenyataannya tetaplah saudara para kerabat Pandhawa. Bahwa, biarpun Prabu Suyudana merupakan musuh besar yang sudah merendahkan segala martabat, dejarat, dan kehormatan para kerabat Pandhawa; ia tetap harus dihormati. Dan, kekalahan serta kematian Prabu Suyudana, oleh para kerabat Pandhawa dibuat sedemikian rupa sehingga berkesan agung, tak tercela, dan terhormat; bukannya malah direndahkan serta dilecehkan martabat, derajat, dan kehormatannya.
Musuh, harus tetap dihormati dan diperlakukan secara bermartabat. Itulah pelajaran 'etika berpolitik' dan 'etika berperang' paling berharga yang diajarkan kepada kita sebagai masyarakat, penonton, atau pendengar pagelaran wayang kulit purwa yang luar biasa ini. Dengan demikian, pagelaran wayang kulit purwa ini benar-benar berfungsi dan berperan positif sebagai guru dan teladan yang amat sangat berharga bagi kehidupan bermasyarakat kita. Sebuah pelajaran kehidupan yang meskipun berasal dari masa lampau, tetapi tetap terasa kebenaran hakikinya di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Memahami peristiwa dan cerita ini, akan membawa kita kepada peri-laku, karakter, dan sikap yang terhormat dalam berpolitik, berperang, dan berkehidupan. Semoga, para pendengar rekaman pagelaran wayang kulit purwa yang luar biasa ini, bisa memetik dan menerapkan segala kebaikan yang telah diajarkan pada pagelaran wayang kulit purwa ini dalam kehidupan nyata.
Dengarkan, cermati, dan perhatikan baik-baik nasehat Prabu Salya, sebelum berangkat bertempur sebagai panglima perang Hastina-Pura kepada Radyan Nakula dan Radyan Sadewa; saat keduanya menghadap Prabu Salya dan meminta supaya mereka berdua dibunuh. Sebaliknya, Prabu Salya malah menyatakan turun tahta, lengser dari kekuasaannya sebagai raja Mandaraka, dan menyerahkan kekuasaannya kepada Radyan Nakula dan Radyan Sadewa, serta mengangkat keduanya sebagai raja Mandaraka, pengganti dirinya. Esok hari, saat Prabu Salya madeg suraning driya sebagai panglima perang Hastina-Pura, para dewa memayungi palagan perang dengan awan-awan dan mengharumkan palagan perang Kuru-Setra dengan menyebarkan bunga-bunga di seluruh angkasa palagan Kuru-Setra. Sebuah wejangan tentang kehidupan yang sangat berharga bagi kita semua.
Ki Narto Sabdho almarhum, membawakan cerita/lakon 'Salya dan Suyudana Gugur' ini dengan sangat apik, sangat dramatis, penuh dengan perdebatan sengit, menyentuh emosi dan perasaan, serta garapan yang luar biasa. Sudah barang tentu, seluruh pagelarannya diiring grup kesenian Condong Raos yang terkenal. Rekaman audio pagelaran wayang kulit purwa yang sangat klasik dan tradisional ini, berasal dari sekitar tahun 1970-an. Bagi seluruh sahabat kinasih penggemar pagelaran wayang kulit purwa klasik dan tradisional, selamat menikmati pagelaran yang luar biasa ini....
Download Lagu Gratis KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' di Gudang Lagu - Lagu456, Download Lagu KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' Mp3 - Lagu Terbaru. Download Lagu KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' ,Download Video KI NARTO SABDHO - 'SALYA & SUYUDANA GUGUR' 3gp Mp4
Click to Install Lagu456.vip